Assalamualaikum saya seorang istri yg mempunyai suami yang menyimpang, tahun pertama saya mengetahuinya, dan diawal pernikahan suami memang melarang saya memegang hpnya alasannya kita punya privasi masing-masing.

Kami dijodohkan dengan waktu yang begitu singkat, hingga kami menikah. dia berprofesi sebagai pelaut dia beralasan akan segera berangkat lagi berlayar, itulah menjadi alasana kenapa proses pernikahan kami harus dilakukan sesegera mungkin.

Sepekan Menikah Tanpa Hubungan


Dari awal pernikahan suami memang sangat cuek kepada saya, dimalam pernikahan dia hanya mencium saya, alasannya capek karna habis resepsi, sampe saya di boyong kerumah mertua, hingga sepekan pernikahan saya menangis minta pulang di situ dia menenangkan saya dan mulai menyentuh saya hingga kami melakukan HB (Hubungan Badan) untuk pertama kalinya.
Dari awal menikah suami saya serasa hidup seperti layaknya anak bujang, dia melakukan hal yg membuat dia senang, kelayapan, dia suka sekali bercerita kepada orang lain tetatpi tidak dengan saya, dia kaku, kami satu rumah tapi kami jarang berjumpa, jarang ngobrol, saya merasa suami saya tdk betah dekat dgn saya.

Tahun pertama saya mengetahui dia menyimpang lewat HPnya, entah knpa saya bisa tau pola kunci HPnya. Distu saya syok ternyata dia sering chatting, inbox melalui facebook dengan laki-laki, dia mengajak HB dengan laki-laki, dia sering mengajak berkenalan dengan banyak laki-laki.

Seolah disambar petir saya tidak bisa berkata-kata, saya menangis sejadi-jadinya. Ini jawaban dari sikap cuek dia, dan dia jarang menyentuh saya astaghfirullah.
Dihari saya mengetahui dia adalah seorang Gay kami pisah rumah, saya dirumah ortu dia dirumah mertua. Saya langsung chat suami tanya perihal itu tapi apa dia tidak minta maaf, dan bodohnya saya yang membujuk dia agar hubungan ini tetap dilanjutkan. Lagi-lagi karena bucin (Budak Cinta) dan naif saya berharap dia berubah dengan adanya pernikahan ini.

Tersingkapnya Dosa Untuk Kesekian Kali

Pernikahan berlanjut hingga dia pergi berlayar, setiap di kapal dia sangat jarang menelfon saya, pulang berlayar pun dia dia biasa-biasa saja, padahal kami berpisah dengan waktu yg lama 10-11 bulan.
Singkat cerita suatu hari kami berkelahi lagi karena saya mulai muak dgn sikapnya yang cuek dan abai kpd saya. Saya memilih pulang kerumah orang tua dan saya diam tak menceritakan masalah saya kepada keluarga. sebulan dirumah orang tua saya membujuk suami lagi agar kami berbaikan, itu semuah terjadi ditahun ke-3 pernikahan kami.

Di suatu waktu saya membuka Laptopnya, lagi dan lagi Allah menunjukkan kepada saya bahwa dia belum berubah, saya menonton video b**ep dia, yaaa dia melakukan HB layaknya suami istri dgn seorang laki-laki, saya stres, saya frustasi tapi saya masih bertahan, dan untuk kesekian kalinya dia berjanji untuk berubah. Saya merasa saya telah mebohongi diri saya sendiri, padahal saya tau orang yang menyimpang tak mudah untuk berubah, karena rasa bucin ini, rasa takut menjadi janda dan saya tdk mau membuat sedih kedua orang tua saya itu semuah alasan “palsu” saya untuk bertahan.

Tahun Ini Usia Pernikahan Kami Sudah Lebih 5 Tahun.

Berapa malam lalu dia mentalak saya tpi karena saya memaksanya, kami berkelahi hebat karena dia melarang saya memegang HPnya, saya marah hingga saya memintanya mentalak saya, setelah dia mentalak saya saya sedih, dan untuk kesekian kalinya saya memohon lagi agar kami rujuk, tetapi selang beberapa malam kami berkelahi lagi gara-gara saya marah dia keluyuran trus dia mengaku bahwa dia bosan dirumah, tidak ada yg diajak ngobrol katanya. saya bilang bagaimana saya mau duduk ngobrol dengan dia, dia seolah tak betah duduk lama dengan saya. suami saya bilang kalau dia malas ngobrol dengan saya karena ujung-ujungnya pasti kami bertengkar. Bagi saya itu hanya alasan dia.

Dan lagi, dia menjatuhkan talak kepada saya,
Dimalam itu saya mulai mengemasi barang-barang saya, sepanjang malam saya menangis dan dia tidur dengan pulas.
Besoknya saya diam, saya masih berharap dia membujuk saya tapi saya sadar, saya sudah talak 3 yg artinya saya haram untuk kembali.

Talak pertama dia jatuhkan ditahun ke-3 pernikahan ketika kami berkelahi dia bilang ketante kami kalo dia ingin menceraikan saya. dan sependek pengetahuan saya itu sudah termasuk talak. oh iya saya dan suami sepupuan, kami ada hubungan keluarga.

Kemarin dia menjatuhkan talak lagi untuk kesekian kalinya karena dia marah besar sebab saya mengadu ke kakaknya kalo dia sudah mentalak saya. Saya pun pulang kerumah orangtua saya, Alhamdulillah kakak saya dan orang tua saya memberikan saya dukungan, mereka menguatkan saya, perihal penyimpangannya. Di awal saya mengetahui nya saya hanya bercerita kepada kakak perempuan saya, dan ipar rempuan saya.

Para pembaca, doakan saya untuk ikhlas menerima takdir ini, walaupun saya sangat mencintai suami saya hingga detik ini.

*disadur dari grup Facebook: Menanti Mentari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *