Pelaku kekesarasan tidak hanya dilakukan oleh remaja dan orang dewasa, kerap kali kekrasan sexual dilakukan oleh anak dibawah umur.

Apalagi belakangan ini seringkali dikabarkan oleh berita kekerasan sexual oleh anak yang bahkan sampai menghilangkan nyawa korban yang juga anak-anak.

Dirangkum dari halaman klikdokter.com apa saja faktor penyebab anak menjadi pelaku kekerasan seksual.  Gracia Ivonika, M.PsI., Psikolog, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor penyebab kekerasan seksual. Faktor tersebut bisa terjadi karena pribadi pelakunya, faktor lingkungan, dan lain-lain.

1. Pernah Menjadi Korban Kekerasan Seksual Sebelumnya

Psikolog Gracia mengungkapkan banyak penelitian yang menemukan bahwa remaja pelaku kekerasan seksual pernah menjadi korban kasus serupa.

Hal itu juga dijelaskan melalui laman resmi WHO. Menurut peneliti, salah satu faktor seseorang melakukan kekerasan seksual adalah karena ia pernah memiliki riwayat kekerasan fisik atau seksual.

2. Dipengaruhi Lingkungan

Faktor lingkungan sangat memengaruhi pembentukan dan pengembangan karakter anak.

Orangtua bisa memantau tanpa harus mencurigai pergaulan anak di lingkungan tempat ia bermain atau bersosialisasi.

Jika menemukan bukti bahwa pergaulan anak tidak sehat, segeralah mencari cara untuk menolong anak keluar dari lingkungan tersebut. Orangtua bisa mengajak berdiskusi. Kemudian, Anda memberi tahu hal yang membuat khawatir.

“Pelaku kekerasan seksual juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan yang buruk dari teman atau orangtua atau orang terdekat mereka. Jadi memang selain faktor individu, faktor lingkungan juga berpengaruh,” ucap psikolog Gracia.

3. Perilaku Impulsif dan Kontrol Diri Rendah

Perilaku Impulsif dapat terjadi karena anak memiliki kontrol atau kemampuan mengendalikan diri yang rendah. Sementara itu, impulsif adalah tindakan melakukan sesuatu tanpa memikirkan akibat atau efek yang akan terjadi.

Kontrol diri yang rendah juga disebabkan karena seseorang tidak bisa mengendalikan emosi dan nafsunya dengan baik.

Faktor lain, seperti keanggotaan geng atau grup, konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang, kepribadian antisosial, dan faktor pendidikan yang rendah juga menjadi pemicu kontrol diri seseorang rendah.

4. Kurangnya Penanaman Moral dan Nilai-Nilai dari Keluarga

Pendidikan nilai dan moral di keluarga dapat membentuk karakter anak. Kurangnya penanaman moral atau nilai-nilai budaya serta agama dapat membuat mereka menjadi pelaku kekerasan seksual.

“Tanamkan nilai dan moral yang baik kepada anak. Terbukalah tentang pendidikan seks sejak kecil, namun sesuaikan dengan usianya. Orangtua juga harus mengenali lingkungan pergaulan anak dan kebiasaan maupun minatnya sehari-hari,” ucap Gracia.

5. Kurangnya Kedekatan dengan Keluarga

Psikolog Gracia menjelaskan bahwa orangtua harus membangun fondasi yang kuat sejak anak kecil.

Fondasi yang dapat dibangun, seperti membuat anak merasa secara emosional, memiliki kedekatan, dan keterbukaan dengan orangtua.

“Kurangnya kelekatan antara anak dengan orangtua atau keluarga dapat mengarahkan remaja jadi kurang terkontrol dalam bergaul dan sosial dan emosionalnya tidak berkembang secara optimal,” ucap psikolog Gracia.

“Orangtua perlu aware dengan perkembangan anak, tidak hanya secara fisik dan kognitif, tapi juga sosial-emosional. Remaja bisa lebih mudah diarahkan dan orangtua lebih mudah memahami remaja jika fondasi dasar sudah terbentuk sejak dini,” lanjut Gracia.

Itu dia beberapa faktor penyebab anak menjadi pelaku kekerasan seksual. Namun perlu diingat, tidak semua anak yang memiliki faktor di atas akan menjadi pelaku pelecehan atau kekerasan seksual. 

Apabila orangtua mencurigai atau mengkhawatirkan perilaku atau pergaulan anak tidak ada salahnya mencari bantuan profesional seperti psikolog.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *