Remaja, Pergaulan dan Perilaku Seks Bebas/Pranikah

sumber gambar : https://www.yuksinau.id/wp-content/uploads/2019/11/Cara-Mengatasi.jpg

Era globalisasi semakin membawa perubahan signifikan di berbagai aspek lingkungan. Mulai dari kebiasaan, ten, gaya, hidup dan budaya pun terkena efek era globalisasi.

Namun sayangnya masih saja banyak masyarakat yang meniru atau memperagakan ten ataupun gaya hidup di era globalisasi secara mentah tanpa filter.

Banyak juga yang menganggap dengan mengikuti tren globalisasi akan membuat dirinya tampak mewah, keren ataupun kekikinian.

Efek tanpa filter ini telah membuat banyak perubahan dikalangan masyarakat terutama remaja kita. Budaya Ketimuran kita yang selalu menunjukkan budaya kesopanan, tata krama dan batasan-batasan ( dalam bahasa jawa unggah ungguh ) dalam menjalani kehidupan telah sedikit demi sedikit mereka lupakan dan memilih untuk mengikuti budaya Kebaratan yang cenderung menunjukkan budaya kebebasan dalam menjalani kehidupan.

Sekarang sudah menjadi hal biasa pergaulan bebas dan tindakan seks bebas/pranikah terjadi dikalangan remaja. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi dan digital saat ini membuat akses untuk mengetahui informasi apapun semakin mudah.

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017, terutama yang terkait degan kesehatan reproduksi remaja menunjukkan perilaku pacaran menjadi titik masuk pada praktik perilaku berisiko yang menjdikan remaja rentan mengalami kehamilan di usia dini, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, dan terinfeksi penyakit menular seksual hingga aborsi yang tidak aman.

Survei tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar remaja wanita (81%) dan remaja pria (84%) telah berpacaran. 45% remaja wanita dan 44% remaja pria mulai berpacaran pada umur 15-17. Sebagian besar remaja wanita dan remaja pria mengaku saat berpacaran melakukan aktivitas berpegangan tangan (64% wanita dan 75% pria), berpelukan (17% wanita dan 33% pria), cium bibir (30% wanita dan 50% pria) dan meraba/diraba (5% wanita dan 22% pria).

Di era Revolusi Industri 4.0 saat ini, tantangan pembinaan ketahanan remaja sangat kompleks, baik dari aspek remajanya maupun orangtua/keluarganya.

Dari aspek remajanya, diantaranya pubertas/kematangan seksual yang semakin dini (aspek internal) dan aksesibilitas terhadap berbagai media serta pengaruh negatif sebaya (aspek eksternal) menjadikan remaja rentan terhadap perilaku seksual berisiko. Remaja menjadi rentan mengalami pernikahan di usia dini, kehamilan tidak diinginkan, dan terinfeksi penyakit menular seksual hingga aborsi yang tidak aman.

Kepala BKKBN Dr. Hasto Wardoyo menjelaskan organ reproduksi perempuan usia dibawah 20 tahun masih belum matang, yang sangat rentan terkena kanker mulut rahim 10-20 tahun yang akan datang apabila tersentuh oleh alat kelamin laki-laki. Hasto juga berpesan untuk para remaja laki-laki dan perempuan, agar menjauhkan diri pada hal-hal yang mendekati perilaku seks pranikah.

Peran keluarga terutama orang tua juga sangat berpengaruh di era globalisasi dan kemajuan teknologi maupun digital. Pengawasanpun harus lebih extra bukan hanya dilakukan di dunia nyata namun juga ditambah pengawasan di dunia maya.

Pendidikan seksualitas juga harus update diberikan kepada anak sejak dini sampai terutama di usia remajanya agar memiliki benteng diri dan terhindar dari pergaulan bebas maupun perilaku sek bebas/pranikah.

Jelaskan juga bahaya yang akan ditimbulkan dari pergaulan bebas dan perilaku seks bebas/pranikah . Mulai dari kemungkinan hamil diusia dini dan bahayanya, penyakit-penyakit menular yang akan didapatkannya dan yang lebih bahaya ancaman HIV/AIDS.

Jalin hubungan dan komunikasi yang baik antara anak dan orang tua hal ini juga akan ikut meminimalisir tingkat pergaulan bebas dan tindakan seks bebas/pranikah. Dengan selalu menjalin komunikasi yang baik dengan anak akan membuat anak tak ragu jika ingin menceritakan sesuatu atau menanyakan hal yang mungkin masih tabu dan membutuhkan penjelasan lebih detail.

Dan yang lebih utama adalah berikan pondasi dan ilmu Agama yang kuat. Dengan bekal adab perilaku yang baik serta ilmu Agama akan menuntun kita untuk selalu beraada di jalan yang benar dan baik.

Salam Peduli Sahabat

Referensi penulisan : https://www.bkkbn.go.id/detailpost/kesehatan-reproduksi-dan-nikah-dini 13 Agustus 2019 .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *