Category Archives: Kecanduan Gadget dan Pornografi

Kapan Waktu Aman Penggunaan Gadget Bagi Anak ?

sumber gambar : https://matakepri.com/images/data/news-pic/20170920041058-blog.tokopedia.com_.jpg

Hai sobat peduli tahukah kalian kapan waktu yang pas bagi sobat khususnya kalian para mamah papah muda atau yang baru saja mempunyai anak saat ingin mengenalkan gadget kepada anak – anak kalian?

Pernah gak sih sobat menenangkan bayi kalian saat nangis dengan menontonkan video kartun atau lucu kepadanya ? Yaps munkin itu adalah alternatif juga mungkin itu merupakan cara efektif diera digital saat ini untuk sobat para orang tua untuk menenangkan atau menghibur si bayi tanpa harus keluar rumah dan tenaga. Cukup geser – geser, ketik – ketik dah jadi. Mungkin maksud kita baik namun justru sebaliknya itu cara tersebut kurang baik jika dilakukan pada anak- anak kita khususnya balita.

Dilansir dari halodoc.com American Association of Pediatrics (AAP) melaporkan bahwa anak-anak menghabiskan rata-rata tujuh jam sehari untuk menggunakan media. Ini termasuk televisi, laptop, smartphone, dan alat elektronik lainnya. Padahal, sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan media terlalu dini dan berlebihan bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak, lho. Seperti :

  • Rentan mengalami ketergantungan pada gadget.
  • Memengaruhi kemampuan berbicara dan bersosialisasi.
  • Memengaruhi perkembangan kesehatan mental dan sosial.
  • Berisiko terpapar pengaruh buruk dari internet, termasuk rentan menjadi korban bullying.

Untuk itu American Association of Pediatrics (AAP) mengeluarkan beberapa aturan :

Usia Dibawah 18 bulan

Untuk anak dengan usia dibawah 18 bulan anak hanya boleh menggunakan video chatting atau video call pada gadget hal tersebut dikarenakan mungkin dari sobat para orang tua ada yang sedang bekerja du luar kota atau punya keluarga dari luar kota. Jadi hal ini bertujuan untuk mengajarkan si kecil berkomunikasi.

Usia 18 – 24 bulan

Duisia ini peranan sobat sebagai orang tua benar – benar sangat penting dalam mendampingi si kecil jika sobat ingin mengenalkan gadget kepadanya. Mulai dari memilih aplikasi yang edukatif dan tentunya perlu pendampingan agar si kecil tidak berlebihan menggunakannya. Namun alangkah lebih baik jika sobat juga mengajak si kecil dengan berbagai aktifitas fisik dan aktifitas edukatif lainnya agar menstimulasi tumbuh kembang otak dan juga kreativitasnya juga untuk melatih kemampuan berbicara dan juga bersosialisasi.

Usia 2 5 tahun

beberapa aturan aman bermain gadget di usia 2-5 tahun:

  • Batasi waktu Si Kecil bermain gadget, yaitu maksimal 2 jam per hari. Tetapkan juga kapan dan dimana Si Kecil boleh dan tidak boleh menggunakan gadget.
  • Jangan izinkan Si Kecil bermain gadget saat makan, waktu belajar, dan satu jam sebelum tidur. Matikan televisi dan hindari gadget dari Si Kecil di waktu-waktu tersebut.
  • Pilih program televisi yang edukatif, informatif, dan tidak mengandung kekerasan. Pastikan ibu selalu mendampingi Si Kecil saat ini menonton televisi atau menonton video melalui smartphone.
  • Jangan memberikan Si Kecil gadget saat rewel. Jika dibiasakan, ini akan memengaruhi perkembangan pengendalian emosinya.
  • Jangan meletakkan televisi di kamar Si Kecil agar tidak memengaruhi kualitas dan kebiasaan tidur Si Kecil.
  • Pastikan juga Si Kecil tetap melakukan aktivitas fisik yang interaktif. Misalnya, membaca atau bermain bersama keluarga dan teman sepermainannya.

Usia 6 tahun lebih

Tetap batasi waktu dan jenis tayangan yang Si Kecil lihat melalui gadget. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa penggunaan gadget tidak memengaruhi kualitas tidur, aktivitas fisik, dan perilakunya. Agar komunikasi tetap terjalin, ibu bisa menyediakan waktu khusus untuk berbincang dengan Si Kecil. Misalnya, saat makan siang/malam, di dalam kendaraan, atau di kamar tidur. Pastikan juga ibu memberitahu Si Kecil tentang batasan dalam penggunaan gadget, termasuk tentang etika dan cara menghargai orang di dunia nyata dan maya.

Oke sobat itulah beberapa aturan yang harus sobat terapkan saat ingin mengenalkan gadget pada anak – anak kalian tetapi jangan lupa peranan sobat sebagai orang tua untuk mendampingi dan mengawasi juga sangat penting saat anak mulai mengenal gadget, jangan sampai anak menjadi berlebihan dan menjadi candu terhadap gadgetnya.

Sumber artikel : https://www.halodoc.com/aturan-aman-penggunaan-gadget-pada-anak oleh Redaksi Halodoc 29 June 2018

Tanda Kamu Butuh Detox Smartphone

sumber gambar : https://www.chanty.com/blog/wp-content/uploads/2019/01/Smartphone-detox-740×380.png

Hai sobat peduli, kali ini saya mau tanya sedikit nih sama kalian. Pernahkah kalian merasa gelisah saat tidak menggenggam smartphone walau hanya satu jam saja ? Apakah saat bangun tidur kalian langsung kebingungan mencari smartphone kalian ? Apakah kalian juga hobi stalking di medsos ? Atau juga apakah kalian lebih suka sharing privasimu di medsos ?

Jika sobat pernah mengalami hal tersebut atau saat ini sedang mengalami hal tersebut, emm mungkin sobat perlu yang namanya mendetox tubuh dari smartphone. Tanpa disadari dengan berkembangnya teknologi saat ini terutama smartphone, semua orang bisa memilikinya, dulu hanya sebagian orang kelas menengah keatas saja yang bisa memiliki smatrphone, namun kali ini semua kalangan bawah maupun atas dari yang anak – anak, dewasa, maupunn lanjut usia sekarang semua bisa memiliki yang namaya smartphone.

Namun banyak dari pengguna smartphone yang kurang sadar dan bijak dalam penggunaan smartphone hingga bila digunakan secara berlebih akan menimbulkan candu yang akan memberikan dampak bagi kehidupan. Ya mungkin dengan adanya smartphone dampak positifnya banyak membuka lapangan pekerjaan seperti ojek online, juga dengan smartphone akan lebih mempermudah saat kita menginginkan sesuatu, tinggal cari di mesin pencarian semua akan keluar sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Namung jangan senang dulu bila mana sobat terlau berlebihan dan tidak bijak dalam menggunakan smartphone kaliana akan menjadi candu dan mungkin akan mengalami yang hal seperti yang saya tanyakan tadi. Itu hanya beberapa, masih banyak lagi dampak negatif saat sobat sudah menjadi candu smartphone dari gaya hidup, pola hidup dan juga aspek sosial, sudah banyak beredar berita tentang bagaimana dahsyatnya dampak negatif dari kecanduan smartphone.

Di sisi lain saat sobat sudah kecanduan smartphone tubuh sobat juga akan terkena dampaknya juga, seperti :

Gangguan Tidur

Pantulan cahaya biru dari layar ponsel menghambat produksi hormon dan melatonin yang menyebabkan rasa kantuk.

Saat siang hari, cahaya biru dari matahari diserap oleh matamu, dan ketika cahaya biru dari ponsel diserap mata pada malam hari akan mengganggu ritme sirkadian yang menyebabkan kamu tidak tidur atau istirahat di malam hari.

Sebuah studi yang dilakukan universitas di Seoul, Korea, membandingkan kesehatan kalangan remaja yang sudah kecanduan smartphone dengan teman sebayanya yang sebaliknya tidak kecanduan ponsel.

Dalam studi tersebut menemukan para remaja yang sudah kecanduan smartphone mengalami tingkat kecemasan, insomnia, depresi, serta implusif yang sangat tinggi.

Sakit Leher

Sakit di bagian leher merupakan salah satu dampak buruk dari keseringan menggunakan ponsel. Dokter juga mengungkap, angka orang yang mengeluhkan sakit leher meningkat.

Diduga yang menjadi penyebab masalah tersebut akibat terlalu lama menunduk ketika menggunakan smartphone.

Text Claw

Text claw adalah istilah yang diciptakan untuk menggambarkan rasa sakit dan kram akibat terlalu sering menggunakan ponsel.

Menggenggam smartphone secara terus-menerus bisa menyebabkan masalah tendon dan peradangan, terutama pada ibu jari yang biasa digunakan mengetik di layar ponsel.

Jika sobat sudah merasakan beberapa gejala tersebut dan sudah mengalami apa yang saya tanyakan tadi di awal, sudah saatnya sekarang buat sobat untuk mulai mendetox tubuh dari smartphone. Jangan sampai hanya karena kita terlalu asyik dan candu dengan smartphone kehidupan kita menjadi korban.

sumber penulisan : https://www.harapanrakyat.com/2019/12/detox-smartphone-penting-dilakukan-agar-hidup-kamu-lebih-sehat/ Oleh Eva Latifah -08/12/2019

Lindungi Anak Dari Gadaikan Hidup Untuk Gadget dan Game Online

sumber gambar : https://img.harianjogja.com/posts/2018/07/23/929517/hl.jpg

Membicarakan mengenai kecanduan gadget dan game online memang tidak akan ada habisnya. Namun inilah perhatian pentingnya, karena masalah kecanduan gadget dan game online sudah kian memprihatinkan. Semakin hari makin banyak gadget – gadget baru bermunculan dengan beragam spesifikasi tinggi namun harga murah, game – game online kian mengembangkan inovasi gamenya agar lebih dinikmati oleh kalangan masyarakat.

Kita sebagai bangsa yang yang sedang berkembang wajib untuk selalu waspada karena kecenderungannya adalah mudah kagum dan kaget terhadap perkembangan teknologi baru terutama gadget dan game online. Dan parahnya kita akan jadi mangsa besar bagi para pelaku usaha gadget dan game online untuk memperbesar pundi – pundi kekayaannya.

Tanpa kita sadari telah banyak dari kalangan masyarakat yang telah terjebak dalam kecanduan gadget dan terutama anak – anak . Sekarang banyak dari anak – anak lebih menghabiskan hari harinya hanya bersama gadget, tidak pernah keluar rumah mengurung diri dalam kesendirian yang membahagiakan. Bagi angkatan kelahiran 90-an akan sangat bosan jika berada di dalam rumah terus tetapi sebaliknya di jaman sekarang.

Begitu memprihatinkan, bagaimana banyak yang hilang dari masa – masa anak – anak yang seharusnya belajar berinteraksi sosial dengan linngkungan sekitar, berinteaksi sosial dengan alam yang mana akan berguna sebagai bekal hidup di masa depan. Dan sepertinya dari kebanyakan orang tua milenial malah seperti menikmati saja perkembangan teknologi sekarang tanpa mengeksplore lebih dalam tentang banyak dampak negatif maupun positifnya.

Bahkan sekarang sudah hal biasa jika ada kasus seorang anak yang kecanduan gadget harus dirawat di Rumah Sakit entah karena gangguan mental, atau gangguan penyakit akibat radiasi dari layar gadget. Bagi kita yang mendengarkan berita itu pasti sudah tidak akan kaget seperti sudah menjadi tren saat ini.

Yang lebih mengerikan sudah keluar beberapa artikel yang memberitakan tentang remaja yang mengakhiri hidupnya hanya karena ditegur untuk berhenti bermain game, sungguh kalo kita resapi dalam – dalam masalah kecanduan gadget dan game online sudah bukan lagi masalah yang bisa dianggap sepele. Perlu adanya perombakan sistem dari pemerintah dan peran seluruh masyarakat tentang masalah kecanduan gadget dam game online ini, bahkan kalo perlu ada Undang – Undang yang mengatur tentang penggunaan gadget dan memainkan game online pada anak – anak dan remaja. Karena mereka generasi muda adalah aset untuk masa depan bangsa.

Mungkin langkah awal yang bisa kita lakukkan saat ini adalah dilingkungan keluarga terutama peran orang tua dalam memberikan pola asuhnya dan filter terhadap dampak negatif perkembangan teknologi. Sempatkanlah untuk memberikan edukasi penting mengenai dampak negatif dan positif perkembangan teknologi, sempatkanlah untuk bincang – bincang santai dengan anak – anak mengenai masalah pribadinya, sempatkanlah untuk bermain bersama,suruhlah anak – anak untuk ikut bersosialisasi dilingkungan masyarakat misal kalo masih anak – anak ikutkan kegiatan TPQ ( Mengaji ) kalo sudah remaja ikutkan sebagai anggota karang taruna atau remaja masjid dan kegiatan keluarga lainnya yang bisa menjadi filter dan juga pengalih untuk menjadi kegiatan yang lebih positif.

Saya pernah mendengar perkataan dari seorang psikolog “Kita sebagai orang tua kadang hanya mempersiapkan anak untuk menjadi apa yang kita inginkan tetapi lupa mempersiapkan anak untuk menjadi orang tua bagi anak – anak mereka kelak”

Jangan sampai geneasi muda masa depan bangsa ini pelan – pelan kropos akhlaknya, kropos sosialnya, kropos kemanusiaannya karena perkembangan teknologi yang tidak terfilter.

Salam dari Bim

Mencegah Anak dari Kecanduan Gadget

sumber gambar : http://www.inhilklik.com/assets/berita/original/48258911399-candu_game.png

Jaman semakin maju dan berkembang maka segala yang ada didalamnya pun juga akan mengikutinya seperti halnya pola pengasuhan orang tua terhadapa anak pasti akan sangat berbeda jauh dengan tahun di era 90-an yang cenderung keras dan tegas.

Berbeda dengan pola asuh orang tua terhadap anak yang terjadi di jaman yang maju dan berkembang ini sekarang mereka jarang berbicara dengan anaknya karena dengan segala kesibukannya. Si Ayah sibuk dengan pekerjaan di kantor sedangkan si Ibu sibuk dengan online shop atau sibuk chatingan dengan grup – grup WA, dan si anak hanya menghabiskan hari – harinya dengan dibekali gadget oleh orang tua dan menikmati kesendiriannya.

Bagaimana mugkin didalam suatu keluarga tidak ada komunikasi antara orang tua dan anak – anaknya, dan itulah yang sering terjadi di jaman yang sudah maju dan berkembang. Dan pada akhirnya siapa yang menjadi korban ?? Ya anak.

Anak hanya akan berbicara kepada temannya yaitu gadget dan kesendiriannya dan lambat laun jika itu terjadi dalam jenjang waktu yang lama maka akan menimbulkan candu bagi anak. Karena anak sudah terbiasa tanpa orang tua dan hanya berbekal gadgetpun mereka merasa terhibur dan jika dibiarkan tambah lama lagi maka parahnya akan berdampak pada mental anak, banyak kasus anak yang dirawat intensif karena kecanduan gadget.

Salah satu tanda ketika gadget sudah berdampak pada mental anak yaitu saat anak merasa gelisah,resah dan suka marah marah sendiri ketika gadget tidak bersamanya satu hari bahkan satu jam pun tidak bersama gadget rasanya sudah tidak karuan

Lantas, bagaimana cara mencegah anak-anak agar terbebas dari kecanduan gadget? Berikut tipsnya:

1.Ciptakan quality time dengan buah hati.

Saat anak rewel, orangtua kerap memberi si kecil gadget agar anak tenang. Namun anak-anak, terutama balita, masih memiliki keterampilan kognitif yang belum sempurna. Pemrosesan informasi dari gadget terbukti kurang menguntungkan daripada interaksi aktual dengan orang tua. Balita dan proses kognitif simbolik anak-anak akan mendapat manfaat besar ketika ada orang dewasa yang menjelaskan dan berinteraksi dengan anak dibandingkan dengan menjadi penerima informasi pasif. Selain itu, perkembangan sosial-emosional juga akan meningkat ketika ada interaksi yang sebenarnya. Semakin banyak waktu bermakna yang kita habiskan dengan anak, semakin kecil waktu sang anak untuk terpapar dengan gadget. Menyediakan waktu khusus untuk sang anak dapat menciptakan ikatan yang lebih intim antara orangtua dan anak.

Untuk itu, daripada memberikan gadget untuk si kecil, sebaiknya kita melakukan hal-hal berikut ini bersama si buah hati: Baca buku bersama, Masak bersama, Mengobrol bersama sang anak , Berlibur dengan sang anak

Ada banyak cara untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama anak. Jadi, sediakanlah waktu khusus untuk si kecil sehingga anak kita tak melulu bermain dengan gadget.

2.Batasi waktu penggunaan gadget pada anak.

Agar sang anak terhindar dari kecanduan gadget, orangtua harus menetapkan batasan. Dengan cara ini, anak-anak akan lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Mereka akan lebih memahami kapan waktu yang tepat untuk menggunakan gadget dan kapan harus berhenti. Kita bisa menetapkan batasan penggunaan gadget pada anak dengan menggunakan aplikasi atau pengaturan gadget. Kita juga bisa mengunci koneksi internet dalam jangka waktu tertentu dan memberi si kecil jadwal khusus untuk bermain gadget. Anak-anak harus memiliki waktu interaksi dengan lingkungan sekitar untuk melatih perkembangan motorik halus mereka. Perkembangan sosial-emosional juga dapat meningkat ketika mereka bermain dengan teman sebayanya. Di sisi lain, banyak sekolah sekarang mengadaptasi teknologi sebagai bagian dari strategi pengajaran mereka. Kegiatan, kerja kolaboratif, dan bahkan penugasan menggunakan teknologi dan kehadiran online. Untuk itu, orangtua harus menerapkan batasan penggunaan gadget yang lebih bijaksana untuk anak-anak mereka.

3.Buat si kecil melakukan hal lain.

Mencegah penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak bisa kita lakukan dengan cara lain untuk mengekspresikan diri dan menggunakannya waktu untuk bersantai. Oleh karena itu, orangtua harus bisa menawarkan sesuatu yang lebih relevan dan lebih bermanfaat untuk si kecil. Sebagai contoh, kita bisa menawarkan si kecil kegiatan seperti olahraga, kegiatan seni, pelajaran musik atau apapun yang menjauhkan snag anak dari gadget. Memiliki rutinitas atau jadwal kegiatan tertentun juga bisa membuat sang anak tidak terlalu aktif dengan gadget dan membuat mereka mampu melakukan kegiatan yang merangsang kreativitas mereka.

sumber berita : Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Tips Mencegah Kecanduan Gadget pada Anak”, https://www.kompas.com/tren/read/2019/10/18/083000365/tips-mencegah-kecanduan-gadget-pada-anak?page=all.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Sari Hardiyanto

Terbukti, Balita yang Sering Pakai Gadget Berisiko Terlambat Bicara

Oleh Fauzan Budi Prasetya

Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri – Dokter Umum

sumber gambar : https://warasmedia.com/wp-content/uploads/2017/10/anak-mudah-pakai-gadget.jpg

Tak diragukan lagi, gadget (gawai) seperti smartphone dan tablet memang memiliki segudang manfaat bagi manusia, bahkan bagi anak kecil. Cukup banyak orangtua yang memberikan gadget kepada anaknya. Alasannya biasanya seperti hiburan yang aman karena anak hanya akan duduk diam sambil bermain atau menonton. Namun, apakah ada pengaruh gadget bagi perkembangan anak?

Segudang pengaruh gadget yang positif bagi anak

Pengaruh gadget bisa sangat baik terhadap kemampuan kognitif anak. Dibandingkan membaca atau melihat gambar pada buku, anak-anak lebih tertarik dengan gambar-gambar yang bergerak dan bersuara. Anak-anak bisa menonton video edukasi melalui berbagai aplikasi. Anak bisa melihat berbagai video seperti video tentang kehidupan hewan dan tumbuhan, video tentang benda-benda di luar angkasa, hingga video sejarah pada masa lalu. Selain itu, berbagai aplikasi seperti aplikasi kuis dan berbagai games edukatif sudah banyak sekali ditemukan pada smartphone.

Bahkan, gadget dengan mesin pencari akan menjadi guru yang hebat untuk membuka wawasannya. Ketika anak ingin mencari tahu mengenai sesuatu, dia tinggal mengetikkan kata kuncinya pada mesin pencari ribuan jawaban mengenai hal tersebut siap untuk dibuka.

Pengaruh gadget terhadap kemampuan bicara Anak

Namun di sisi lain, memberikan gadget kepada anak bisa berbalik arah jadi hal yang negatif. Salah satunya adalah gadget terbukti berpengaruh terhadap kemampuan bicara anak.

Seorang spesialis jiwa anak dan remaja, dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ(K) dalam sebuah diskusi media Rumah Sakit Pondok Indah pada Maret 2017 mengungkapkan bahwa pemberian gadget di bawah usia lima tahun akan mengurangi rangsangan pada interaksi sosialnya. dr. Gita menjelaskan lebih jauh kepada Viva, ini karena gadget tidak butuh respon anak, sehingga sulit untuk berinteraksi dan hal ini berdampak pada proses bicaranya.

Penelitian yang dipresentasikan di Pediatric Academic Societies Meeting di San Francisco menjelaskan hal ini. Catherine Birken, seorang dokter anak di Hospital for Sick Children in Toronto Kanada menemukan adanya hubungan antara penggunaan gadget dengan kemampuan bicara pada anak.

Dari tahun 2011 hingga 2015, Birken menanyakan kepada orangtua yang memiliki anak berumur 6 hingga 24 minggu, berapa lama mereka biasa diberikan waktu menonton lewat layar gadget.  Nah, 20 persen dari anak-anak yang terlibat dalam penelitian ini menggunakan gadget paling tidak selama 28 menit setiap harinya.

Hasilnya, mereka menemukan bahwa setiap tambahan 30 menit waktu yang digunakan untuk bermain gadget dapat meningkatkan risiko terlambat bicara atau speech delay hingga 49 persen. Sedangkan bentuk komunikasi lain seperti bahasa tubuh, emosi, hingga tatapan mata tidak terpengaruh.

Namun, Barken mengunggapkan bahwa riset lanjutan masih diperlukan, misalnya riset eksperimental untuk membuktikan pengaruhnya secara klinis. Namun, riset awalan ini dapat menjadi acuan ke depan bagi para orangtua dan tenaga kesehatan anak.

Studi lain yang dilakukan oleh University College London Inggris menemukan bahwa waktu yang digunakan di depan layar juga berpengaruh terhadap perkembangan otak. Studi tersebut menemukan bahwa setiap jam yang dihabiskan untuk menonton gadget bisa menyebabkan berkurangnya waktu tidur hingga 16 menit. Padahal, tidur amat bermanfaat bagi otak anak, apalagi pada masa-masa perkembangan otak ketika perkembangan syaraf sedang bagus-bagusnya.

Pengaruh keterlambatan bicara pada kehidupan anak

Keterlambatan untuk mulai berbicara dapat membawa dampak lainnya. Jenny Radesky, seorang ahli dari University of Michigan Amerika Serikat, berpendapat bahwa ketika anak-anak tidak mampu mengekspresikan rasa frustasinya lewat kata-kata, mereka akan cenderung menggunakan gerakan tubuhnya atau suara lantang untuk menarik perhatian. Dengan kata lain, anak-anak akan terlihat tidak mampu mengontrol emosi.

Selain itu, keterlambatan berbicara bisa memengaruhi kemampuan akademis anak di sekolah nantinya. Kemampuan dalam memahami teks dan merangkai kata bukan hanya penting dalam pelajaran bahasa saja, namun bisa pada pelajaran lainnya seperti sains, matematika, seni, dan ilmu sosial.

Jadi apakah anak tidak boleh pegang gadget sama sekali?

Meski ada pengaruh gadget yang harus diwaspadai, Anda bisa menggunakan gadget sebagai media pembelajaran.

Untuk anak usia 18 bulan ke bawah, sebaiknya gadget hanya digunakan untuk video-chatting. Bila Anda ingin mengenalkan media digital, ini bisa Anda lakukan pada anak usia 18-24 bulan dengan menonton tayangan edukatif. Pastikan Anda menonton bersama anak dan menjelaskan apa yang ditonton agar anak paham betul mengenai apa yang ia tonton.

Pada anak usia 2-5 tahun, Anda dapat membiarkan anak untuk menggunakan gadget maksimal satu jam per hari. Orang tua harus menggunakan gadget bersama anak dan menjelaskan mengenai apa yang ditampilkan serta menerapkan apa yang didapat dari tayangan tersebut ke dunia sekitar.

Jadi, pada usia 5 tahun ke bawah, jangan biarkan anak asyik sendiri dengan gadget. Gunakanlah gadget seperti layaknya buku. Pegang gadget dan duduklah Anda di samping anak Anda sambil bercerita atau menjelaskan mengenai gambar yang ada di layar. Berinteraksilah bersama anak ketika sedang melakukan ini.

Untuk anak usia 6 tahun ke atas, Anda tidak perlu selalu berada di sisi anak ketika menggunakan gadget. Namun, Anda harus sadar bahwa ada banyak media pembelajaran lainnya di luar sana. Misalnya pergi ke kebun binatang atau tempat rekreasi lainnya yang bisa membuat anak lebih aktif bergerak dan berinteraksi dibandingkan menggunakan gadget.

Selain itu, untuk mencegah pengaruh gadget yang negatif, tentukan durasi pemakaian gadget yang konsisten dan pastikan penggunaan gadget tidak mengganggu waktu tidur, waktu bermain atau beraktivitas fisik, dan kegiatan lainnya yang penting untuk kesehatan.

sumber artikel : https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/pengaruh-gadget-bicara-anak/

Direview tanggal: September 26, 2017 | Terakhir Diedit: September 14, 2017