Category Archives: Kecanduan Gadget dan Pornografi

Peningkatan Pasien Kecanduan Game di RSJ Jawa Barat

sumber gambar : https://cdn-brilio-net.akamaized.net/news/2015/12/10/30991/117559-ilustrasi-kecanduan-gadget.jpg

Banyak negara yang sekarang sedang gencar mengatasi tingkat kecanduan/adiksi gadget dan game yang terjadi pada anak-anak hingga remaja.

Tak terkecuali negara kita, catatan Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat menunjukkan peningkatan jumlah pasien kecanduan game yang ditangani.

Selama bulan Nonember 2019 saja Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat telah menangani sebanyak 19 pasien kecanduan video game .

Sedangkan sejak Januari hingga Oktober 2019 pasien kecanduan video game yang telah mereka tangani sebanyak 81 orang. Hal ini menunjukkan bahwa dalam rentang waktu tersebut ada hampir 10 pasien kecanduan video game yang mereka tangani tiap bulannya.

Pasien kecanduan video game rata-rata adalah anak-anak dan remaja. Namun ada satu pasien yang ditangani masih balita umur 3,5 tahun.

Berdasarkan data sejak tahun 2016 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat sampai tahun 2019 setidaknya telah menangani total sebanyak 209 pasien kecanduan gadget baik dari kecanduan game online, browsing, dan penggunaan aplikasi.

Dari berbagai data diatas tingkat kecanduan gadget pada anak sudah tidak bisa dianggap sepele. Dengan penggunaan gadget yang berlebihan akan memberikan dampak gangguan perkembangan, emosi serta perilaku, sampai yang lebih bahaya yaitu kecanduan.

Sering kita jumpai banyak anak yang sekarang suka ngamuk saat gadgetnya diambil, itu hanya salah satu bagaimana gangguan emosi terhadap anak yang telah kecanduan gadgetnya. Dan tentunya ini sangat memprihatinkan.

Orang tua yang mungkin tujuan awalnya ingin memberikan fasilitas disela kesibukannya dalam urusan pekerjaan atau rumah tangga malah justru menjadi bumerang .

Tak jarang pasien kecanduan gadget terpaksa harus dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa karena mengalami depresi.

Sudah saatnya para orang tua menerapkan kebijakan dan ketegasan kepada anak dalam penggunaan gadgetnya.

Lebih baik sedia payung sebelum hujan karena jika dibiarkan terus anak mendapatkan kebebasan menggunakan gadget tanpa edukasi dan filter. Maka memungkinkan akan timbul masalah-masalah lagi yang lebih bahaya kedepannya.

Di sisi lain memang ada dampak positif dari penggunaan gadget ataupun memainkan video game namun jika kita lihat apa yang terjadi disekitar kita lebih banyak dampak positif atau dampak negatif yang terjadi ?

Tentunya dampak negatif, iya kan? tak bisa dipungkiri bahwa gadget telah merenggut banyak dari kita.

Coba kita lihat dari berbagai ilustrasi tersebut apakah sudah terjadi di lingkungan kita?

Pastinya sudah ya, atau malah sekarang sudah menjadi kebiasaan ?

Salam Peduli Sahabat

Sumber penulisan :

https://regional.kompas.com/read/2019/12/19/11402691/pasien-kecanduan-game-di-rsj-jabar-terus-bertambah?page=all Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief Kompas.com – 19/12/2019, 11:40 WIB

https://cirebon.tribunnews.com/2019/12/19/bocah-35-tahun-sudah-kecanduan-game-saat-ini-dirawat-di-rsj-cisarua-jumlah-pasien-makin-bertambah?page=all Editor: Machmud Mubarok Kamis, 19 Desember 2019 14:29

Ilustrasi https://www.brilio.net/gadget/24-ilustrasi-ini-menggambarkan-parahnya-kecanduan-gadget-bikin-miris-151210v.html Erina Wardoyo (brl/pep) 10 / 12 / 2015

Korsel Atasi Kecanduan Gadget

Kecanduan gadget saat ini memang bukan merupakan hal tabu lagi, smartphone sebuah alat yang telah menjadi kebutuhan seperti layaknya saat kita lapar.

Tidak mudah memang menangani kecanduan gadget, karena disana terdapat fasitilas yang lebih menarik walaupun hanya sekedar geser-geser layar entah itu berfaedah atau tidak.

Jadi hal biasa juga jika sekarang saat kita nongkrong nongkrong sudah tidak ada komunikasi langsung antar sesama, semua sibuk dengan gadgetnya masing-masing.

Berjuta peringatan bahaya kecanduan gadget sudah menjadi hal biasa, tak ada rasa takut sedikitpun.

Namun berbeda hal dengan salah satu negara pemilik brand besar smartphone pintar yang terkenal di dunia memiliki cara tersendiri bagaimana cara menangani kecanduan gadget.

Jakarta, CNN Indonesia — Korea Selatan tengah menghadapi kecanduan gadget. Anak muda, khususnya remaja, di Negeri Ginseng itu sulit lepas dari ponsel pintar mereka.

Tengok saja Yoo Chae-rin, seorang remaja Korsel berusia 16 tahun. Pada pukul 4 dini hari, dia sadar telah menggunakan ponsel pintarnya selama 13 jam ke belakang. Padahal, kurang dari tiga jam ke depan, dia harus sudah berada di sekolah.

“Meski saya tahu kalau saya harus berhenti menggunakan ponsel pintar, tapi saya terus melakukannya,” ujar Chae-rin.

Chae-rin hanya satu dari sekian banyak remaja Korsel yang mengalami adiksi gawai.

Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah Korsel menyelenggarakan kamp pusat detoksifikasi untuk remaja yang kecanduan gadget. Di pusat detoks ini, remaja bakal dikumpulkan dan diterapi agar lepas dari candu terhadap gawai.

Korsel merupakan negara dengan kepemilikan ponsel pintar tertinggi di dunia. Pada 2018, 98 persen remaja Korsel menggunakan ponsel pintar.

Berdasarkan temuan Kementerian Sains dan Teknologi Informasi Korsel, 30 persen anak muda usia 10-19 tahun terlalu tergantung pada ponsel pintar. Terlalu tergantung pada gawai membuat anak mengalami penurunan kontrol diri.

Tahun ini, Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korsel menggelar 16 kamp pusat detoksifikasi untuk 400 siswa sekolah menengah.

“Saya pikir mereka mengirim anak-anak ke sini [kamp pusat detoksifikasi] karena rasa putus asa mereka untuk mendapatkan bantuan ahli,” ujar Direktur Pusat Konseling dan Kesejahteraan Pemuda, Gyeonggi-do, yang mengelola kamp untuk remaja di Provinsi Gyeonggi Utara, mengutip CNN.

Pusat detoksifikasi ini bisa diikuti dengan gratis. Remaja atau orang tua hanya perlu membayar biaya makanan sebesar 100 ribu won atau Rp1,2 juta untuk dua minggu.

Setiap perkemahan akan berisi 25 siswa. Remaja laki-laki dan perempuan akan menempati kamp yang terpisah.

Di kamp detoksifikasi yang jauh dari kota itu, remaja akan mengikuti sejumlah kegiatan seperti berburu, kesenian dan kerajinan tangan, serta olahraga.

Mereka juga mendapatkan sesi konseling secara perorangan, kelompok, dan keluarga untuk membahas penggunaan telepon. Lalu, 30 menit jelang tidur, siswa akan melakukan meditasi.

Selama beberapa hari pertama, remaja umumnya akan terlihat menderita karena jauh dari gadget.

“Pada hari ketiga baru mereka bisa berubah. Mereka mulai senang bergaul dengan teman-teman,” kata Yoo Sun Duk.

Pusat detoksifikasi ini memberikan manfaat bagi remaja yang kecanduan telepon genggam. Chae-rin adalah salah satu peserta yang bisa lepas dari gawai.

Biasanya, Chae-rin bisa menggunakan telepon hingga tujuh jam sehari. Setelah mengikuti pusat detoksifikasi, penggunaan gawai berkurang menjadi 2-3 jam perhari.

“Sebelumnya, bahkan jika saya berpikir di kepala saya bahwa saya harus berhenti, saya tidak bisa. Tetapi sekarang, jika saya ingin berhenti, saya dapat segera berhenti.” kata Chae Rin

Tim, CNN Indonesia | Kamis, 31/10/2019 11:01 WIB

Tidak bisa dipungkiri memang saat ini smartphone telah menjadi kebutuhan yang penting bukan hanya memudahkan dalam hal komunikasi namun hal lainnya juga bisa terbantu dengan adanya smartphone.

Namun disini bagaimana kesadaran dan kewaspadaan orang tua juga sangat penting, bagaimana ketegasan dan kebijaksanaan dalam memberikan gadget pada anak.

Terutama saat anak sudah mulai beranjak remaja, orang tua harus lebih tegas dalam memberikan kebebasan bermain gadget, entah bagaimana rule metodenya pastilah orang tua sudah mengerti karakteristik anaknya, dari situlah terapkan aturan agar anak bisa lebih bijak menggunakan gadgetnya.

Dan juga ciptakan hubungan baik antara orang tua, jangan sampai anak menjadi sungkan saat ingin berbicara dengan orang tua. Luangkanlah waktu walaupun hanya sebentar untuk sekadar ngobrol atau bercanda dengan anak. Jangan sampai gadget menjadi pelarian saat tidak ada komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.

Karena mungkin itulah salah satu awal sebab anak kecanduan dengan gadgetnya.

Sumber artikel : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20191021132303-255-441482/belajar-dari-korsel-cara-mengatasi-kecanduan-gadget-remaja

Mendampingi Anak Ber-gadget Ria

sumber gambar : https://cdn.pixabay.com/photo/2019/10/25/06/33/tablet-4576139_960_720.jpg

Kaget?

Ya, sebagai orang tua tentu akan terkejut dengan media Internet saat ini. Saya mah sudah mengalaminya sejak tahun 2003 kala menjadi praktisi di dunia Internet. Dulu iklan-iklan berhubungan dengan pornografi atau konten yang tidak pantas untuk anak-anak masih susah ditemukan walau ada.

Sekarang? Tidak usah jauh-jauh kita mencari website khusus ‘dewasa’, di sosal media semacam FB juga bertebaran konten yang harus diwaspadai. Coba Anda perhatikan iklan-iklan di bagian kanan FB, ada banner ‘T*han L*ma’ atau ajakan pariwisata dan bisnis dengan gambar yang tidak ada hubungannya sama sekali akan jasa yang ditawarkan, kebanyakan memakai gadis-gadis berpose seronok.

Youtube adalah contoh lainnya, setiap video yang mendapat hit banyak akan menjadi headline di bagian halaman utama. Pernah seorang pria tanpa b*sana muncul di halaman muka padahal waktu itu Nyo mau membukakan film Naruto buat si buah hati.

Game online anak-anak? Jangan salah, buka dan Anda akan menemui game khusus dewasa yang siap dikonsumsi anak-anak.

Melarang anak-anak? Jelas tidak bijak karena gadget bertebaran di mana-mana. Dilarang di depan PC mereka bisa membuka lewat ponsel atau tablet tanpa sepengetahuan kita.

Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah memahamkan kepada anak-anak entah lewat jalan agama atau logika sesuai dengan kemampuan mereka. Salah satunya Nyo mendidik agar anak selalu jujur, sehingga ketika mendapatkan hal baru di Internet dia akan bertanya dulu kepada kita. Anak-anak Nyo juga mendapat pemahaman tentang aurat, sehingga mereka sudah mempunyai ‘rasa malu’ saat melihatnya.

Tips dari Nyo:

1. Contohkan Kejujuran
Semua diawali dari perilaku kita sebagai orang tua. Ortu harus jujur kepada anak-anak sehingga mereka akan mencontoh kita. Jelaskan secara logika (sesuai kemampuan kosa kata mereka) jika kita melarang sesuatu, jangan berbohong. Bahkan saat kita bercanda tidak boleh berbohong. Manfaatnya besar sekali, setiap menemukan hal baru maka anak akan berkata jujur. Setiap ditanya sesuatu, mereka akan jujur.

2. Bersikap Terbuka
Bukalah selebar-lebarnya ruang untuk berdiskusi. Tidak marah, panik atau bingung apalagi sampai melakukan tindakan kekerasan saat anak melihat atau menemui hal baru yang bukan pada tempatnya. Jelaskan sesuai kemampuan kita. Jangan hanya berkata: “ini tidak baik”, “ini buruk” tanpa memberi alasan. Saat anak berani berbohong, maka orang tua perlu mengevaluasi hubungan/komunikasi dengan putra-putri mereka. Percayalah, anak-anak diberi kemampuan untuk memahami ‘keinginan’ kita jika bersikap terbuka termasuk batasan waktu penggunaan gadget.

3. Dampingi
Ya walau sudah SD misalnya, usahakan ortu tetap mendampingi anak dalam ber-Internet atau teknologi lainnya. Jika mereka mempunyai FB, kita juga harus memiliki akun FB agar dapat mengetahui bagaimana mereka bersosialisasi. Bukan sebagai pengawas atau satpam tetapi menjadi sahabat akrab anak-anak. Sehingga kelak saat anak dewasa akan berkata: “Sahabat terbaik saya adalah Ibu dan bapak.”

4. Dengarkan
Beri kesempatan anak mejelaskan apa yang ada di dalam pikirannya. Jangan menghakimi sebelum kita mengetahui apa yang ada di benak mereka. Anak akan bahagia saat orang tua mau mendengarkan keluh-kesahnya sekecil apa pun. Jika anak kita mempunyai tipe pasif, kita harus banyak bertanya dengan cara yang tepat.

5. Tulus Cinta
Banyak ortu yang berpura-pura ‘mendengarkan/mendampingi’ kegiatan anak, sayang kita tidak tulus melakukannya. Gerak-gerik serta aura tubuh kita dapat dibaca oleh anak, apakah kita tulus atau tidak. Mereka mengajak bicara, kita cuma berkata “hm.. ya ya.” Padahal muka meleng sambil FB-an. Sungguh terlalu…, ubah tatapan dan pandanglah dia dengan cinta, dengarkan baik-baik apa yang mereka sampaikan.

6. Pelajari Teknologi Baru Perluas wawasan ortu soal dunia teknologi.
Jangan hanya asal menyalahkan teknologi dan anak-anak jika kita buta sama sekali soal teknologi. Minimal tahu walau tidak harus menguasainya. Kalau perlu libatkan anak-anak untuk mengajari kita sehingga mereka merasa tersanjung bisa membantu kita.

7. Atur Waktu
Usia di bawah 2 tahun maksimal terpapar elektronika adalah 2 jam selama sepakan (7 hari). Umur 2 tahun ke atas maksimal terpapar elektronika adalah 2 jam selama sehari (24 jam). Ini menurut ahli otak lo bukan saya, searching kalau masih tidak percaya. Khusus gagdet yang disukai boleh bermain setiap hari dengan durasi tertentu (misalnya sehari 1 jam), jangan ditumpuk di hari Sabtu atau Ahad/Minggu secara berjam-jam.

8. Kembali ke Alam
Perbanyak aktivitas di luar (alam terbuka sehat) bersama buah hati. Carilah kegiatan seru bersama sehingga mereka mengenal serunya kebersamaan.

9. Evaluasi Diri
Perhatikan diri anda (orang tua), jangan-jangan Anda juga kecanduan gadget. Bagaimana kita akan memberi contoh anak-anak kalau kita juga kecanduan 😀

10. Doa
Apapun agama Anda, berdoalah agar buah hati kita selalu di jalan kebaikan.

Semoga tips ini bermanfaat buat ortu dalam mendampingi anak ber-Internet/teknologi lainnya.

Salam Kak Sinyo

Penjelasan Mudah Kecanduan Pornografi

sumber gambar : https://cdn2.tstatic.net/jateng/foto/bank/images/ilustrasi-pornografi_20170612_220721.jpg

Salah satu PR yang Peduli Sahabat berikan kepada klien adalah menghindari dan menutup semua akses media berisi pornografi. Nah apa alasannya?

Baca sampai akhir gan, bikin merinding

Sering kita dengar kalau Bahaya Pornografi itu adalah merusak otak, mengacaukan pikiran, membuat malas. Just it ? Ahhhhhh, saya belum merasa belum puas dengan semua penjabaran itu. Saya butuh yang lebih ekstrim penjabarannya. Setelah mencari – cari beberapa referensi dan mendengarkan ceramah orang, yang tak kunjung menghilangkan dahaga penasaran itu. Dan akhirnya saya sekarang tahu Bahayanya Pornografi Bagi Siapapun pecandunya ! Dan sekarang saya ingin berbagi kepada anda.

Saya yakin penjabaran saya akan menjelaskan secara krusial, intinya bahaya pornografi itu apa !

Jadi saya mohon banget perhatian anda sebentar ! Jadi kalau lagi chatting sambil ngakak – ngakak, lagi facebook-an untuk ngomentarin status – status teman, lagi download lagu dan film, atau lagi ngeliat – ngeliat gambar. Please………. STOP dulu !!! Baca artikel ini sampai selesai. Baru anda boleh melanjutkan kegiatan anda tadi. Oke ?

Kita Mulai !!!

Pada hari Jumat 1 Oktober 2010 saya mengikuti seminar seharian diadakan oleh Yayasan Kita & Buah Hati yang ”dikomandani ” Ibu Elly Risman ,Psi .

Pembicaranya adalah : Ibu Elly Risman,Psi dan Dr. Randall F. Hyde,Ph.D, Dr. Randall F. Hyde,Ph.D adalah seorang psikolog senior di negara Amerika sana. Sedangkan Ibu Elly Risman,Psi adalah pakarnya parenting di Indonesai ini.

Pembukaan

Dia (Dr. Randall F. Hyde,Ph.D) berkata :”percayalah pornografi adalah suatu bencana yang kami sendiri ( maksudnya negara Amerika sendiri ) keteteran . Negara kami dapat mempersiapkan perang, dengan senjata dan tentara. Negara kami bisa menghadapi penyakit dengan temuan obat – obat dengan penelitian ilmuwan kami. Tapi untuk pornografi, percayalah, pada awalnya kami tidak siap dan tidak tahu cara apa yang harus dilakukan untuk melawannya”.

Oia, merebaknya pornografi di Amerika pada saat sekarang, sudah jauh berkurang dibandingkan 20 tahun silam. Ya !!! Anak – anak di Amerika sana serta remaja -remaja disana dilanda pornografi 20 tahun lalu. Waktu lagi parah – parahnya banget. Sekarang bisa dikatakan sudah sembuh untuk ukuran penyakit satu negara.

Kalau negera kita Indonesia, sekarang inilah yang lagi merebak – rebaknya! “Maka dari itu saya (Dr. Randall F. Hyde,Ph.D) datang kesini, karena saya ingin ikut dalam upaya pembersihan pornografi di negara kita ini. Karena negara kamipun pernah dilanda bencana ini. Dan itu sangat mengganggu. Dan syukurnya kami sudah melewati itu sekarang”.

Dia juga berkata : “I love your country, I love your people” ( Saya sempat terharu mendengarnya ), dua detik kemudian saya tertawa, karena berikutnya dia mengatakan : “I love your cendol too” Gurakrak hahaha.

Di tubuh kita banyak hormon yang bekerja. (Tenang bagi yang agak alergi dengan istilah kimia, meskipun nanti ada istilah kimia, akan dijelaskan secara santai kok ^_^)

Ada 4 hormon yang yang dirusak cara kerjanya. Hormon ini jika bekerja secara normal, akan menguntungkan kita. Nah pornografi membuat ke – 4 hormon ini keluar secara berlebihan dan terus menerus.

Inilah “daging” dari artikel ini !

* DOPAMINE *

Kalau anda sedang kesusahan mengerjakan suatu soal matematika saat ujian, dateng telat, belom makan, eh pas datang ternyata soalnya susah banget, anda pasrah,,, lunglai,,, merasa bakal jeblok nilanya gara-gara tidak ada satupun soal yang bisa anda kerjakan.

Lagi frustasi frustasinya, tiba -tiba ketemu cara ngerjain soalnya,,, YES !!! I Got IT !!! Alhamdullillah !!! Bagaimana perasaanya ? Senang yang bukan main bukan ? Serasa puas campur bahagia. Seperti itulah efek hormon dopamine kalau lagi bekerja. Menimbulkan SENSASI puas, senang , bahagia di dalam dada.

Eits,,, tunggu dulu,,, efek dopamine ternyata menimbulkan peningkatan kebutuhan level.

Maksudnya gini, kalau kemaren anda puas dan loncat loncat kegirangan gara – gara mengerjakan soal anak TK, apakah saat besoknya anda mengerjakan soal yang sama anda merasa puas dan loncat loncat yang sama dengan yang anda lakukan kemaren ?

Tentu tidak ! Anda pasti butuh untuk bisa mengerjakan soal anak SD, baru loncat – loncat kegirangan lagi. Betul gak ? Seperti itulah efek dari bekerjanya si dopamine. NAHHHHH ! pornografi itu membuat si dopamine bekerja terus menerus, sayangnya penyebab dia bekerja adalah karena pornografi !

Ilustrasi :

  1. Pertama kali si Nyoman akan berteriak “oh my god gambar apa sih tuh ?” ( sambil tutup mata tapi agak direnggangin jarinya buat ngintip )
  2. Eh kemaren gambar apa sih ? mengunjungi lagi situs yang menampilkan gambar perempuan memakai bikini tersebut. Dilihat terus.
  3. Besok – besoknya si Nyoman harus melihat perempuan bertelanjang dada agar bisa merasakan sensasi yang “wuooowwww”
  4. Besoknya tentu harus melihat yang lebih parah dari melihat perempuan bertelanjang dada. Bisa yang cuma pakai kanc*t doank atau langsung bug*l.

Begitu seterusnya, dari melihat cewe bug*l, melakukan seks, lebih parah, terus dan terus, harus lebih parah atau minimalnya beda gambar, agar merasakan sensasi “wuooowwww”.

Bisa dibayangkan kan , setelah puas melihat gambar – gambar yang terparah sekalipun, apa yang harus dilakukan agar merasakan sensasi “wuooowwww” ? Nonton videonya beneran donk ! Lalu terus dan seterusnya ? Melakukan seks beneran donk ! Bener banget ! Waktu melakukan seks juga begitu, karena dari awalnya dilandaskan si dopamine tadi, maka akan beda dengan seks yang dilakukan orang normal yang biasa.

Dia selalu butuh teknik seks yang baru, baru dan baru, kalau perlu yang gak normal dan aneh. Makanya kalau para pelaku seks yang melakukan seks gara – gara pertamanya dia kepincut pornografi, akan butuh gaya yang baru dan menuju ke arah penyimpangan seksual. Sampai jadi nyoba incest ( berhubungan dengan saudara sendiri ), berhubungan seks dengan binatang, pemerkosaan, penyiksaan dalam seks. Hanya karena butuh utuk merasakan sensasi “wuooowwww” tersebut.

Mereka tahu itu salah, tapi tetap melakukannya.
Mereka tahu itu salah, tapi tidak bisa melawannya.

Itulah parahnya hormon dopamine yang dibikin bekerja secara terus menerus oleh pornografi !

* NEUROPINIPHRIN *

Kalau seorang pebisnis sejati, otaknya dipenuhi dengan yang namanya peluang dan keuntungan. Ngeliat usaha yang bisa dijadikan ladang uang, selalu dimanfaatkan dengan baik. Instingnya ke bisniiiiis mulu ! Nah inilah yang terjadi juga terhadap para pecandu pornografi.

Otaknya selalu berputar – putar dengan yang namanya pornografi. Ngeliat yang ngerangsang dikit, otak udah ngebayanginnya yang lain – lain. Kalau ada perempuan yang memakai baju seksi, mungkin orang normal hanya kan berkata “perempuan itu seksi”. Tetapi kalau orang yang sudah kecanduan pornografi, akan berfikir, gimana ya rasanya bersetubuh dengan dia,,, ( sambil ngiler diem diem bego gitu ). Lagi berdiri disamping perempuan, langsung otaknya ngeres dah ! padahal perempuannya biasa aja, gak ngedance, ngeliuk-liukin badan, apalagi striptise. Sama sekali enggak ! Tapi otaknya sudah yang gimana gitu.

Itulah yang dirasakan orang yang sudah berurusan dengan pornografi. Ngerusak otak ! Nah inilah yang sering digembor – gemborkan orang bahwa pornografi itu ngerusak otak, inilah yang diamaksudkan. Sering terbayang selalu, akibatnya tidak bisa berfikir jernih, males belajar, males mikir, males kretif. Karena otaknya sudah dipenuhi dengan daftar kosakata atau kejadian yang bisa otak dia sambung – sambungin dengan yang namanya seks.

Kerjaannya siapa ? kerjaannya hormon neorupiniphrin yang sudah disutradarai oleh pornografi.

* SEROTONIN *

Saat seorang perokok lagi stress, dia akan merokok. Kenapa begitu ? karena rokok adalah sesuatu yang bisa membuatnya senang, tentram, damai, piss, ( itulah betapa shittnya rokok ! )

Itulah efek kerja dari hormon serotonin, membuat seseorang merasa nyaman saat hormon itu keluar. Nah saat orang bersentuhan dengan yang namanya pornografi, hormon itupun keluar, fly,,, lihat porno, gue fly gue tenang, gw oke,,, piss man.

Efeknya ? Setiap orang itu kesel, orang itu frustasi, orang itu sedih, orang itu kesepian, orang itu mengalamai hal yang menyulitkan dirinya, dia akan lari ke pornografi ! Karena itu yang membuatnya tentram.

Sedih ya ? yaiyalah, kalau orang stres, pelariannya ke ibadah, mantep ! Kalo pelariannya ke bermeditasi, keren ! Kalau pelariannya ke hang out bersama teman- teman atau kalau yang perempuan shooping ? Masih okelah. Lah kalau sebuah pelarian haruslah ke pornografi misalkan langsung ke warnet dan langsung searching pretty ukr*ini*n girl ??? yalkkk! kan cuma buang – buang duit sama waktu.

* OKSITOSIN*

Anda tahu kenapa seorang ibu dengan anak – anaknya ada ikatan batin ? Karena hormon oksitosinlah jawabannya. Saat seorang ibu melahirkan, hormon oksitisoin terpancar banjir keluar dari tubuhnya. Nah efeknya adalah, dia mencintai sesuatu yang membuat orang tersebut mengeluarkan hormon oksitosin itu ! Karena si ibu itu jadi keluar hormon oksitosinnya, gara – gara anak yang dilahirkannya tersebut ! Maka dia akan jadi punya ikatan batin dengan anak tersebut ! Itulah sistem kerjanya si hormon okitosin.

Pornografi itu membuat hormon oksitosin bekerja secara terus menerus pada saat si orang tersebut mengakses pornografi. Sudah tahu kan akibatnya jadi seperti apa ? Dia menjadi terikat secara batin dengan pornografi tersebut. Makanya yang kecanduan pornografi itu, ada rasa kangen, jika tidak melihat pornografi selama beberapa hari.

Jyaaaalllk ! terikat batin dengan pornografi !

Apa yang bisa dibanggakan dengan terikatnya seseorang dengan pornografi ???

Itulah penjabaran saya tentang bahaya pornografi yang saya dapat dari Dr. Randall F. Hyde.

Semoga jelas, semoga nancep. Semoga makin sadar kalau pornografi itu menyebabkan kerusakan otak secara permanen tapi perlahan, yaiyalah ! yang diserang otak !

Bagi yang baca ini setelah ingin memulai terjun di bidang pornografi, yah sebaiknya berhenti ya. Bagi yang sudah kecanduan dan merasa artikel ini “kok kayaknya gw banget”, silahkan sadar dengan sesadar – sadarnya bahwa pornografi itu gak bagus friend! Kecanduan pornografi sebenarnya sama dengan kecanduan narkoba.

Kalau kencanduan narkoba jelas keliatan parahnya. Kalau kecanduan pornografi tidak kelihatan secara fisik. Tahu – tahu sudah bego aja tuh otak. Dan serasa tidak berguna yang namanya hidup.

sumber artikel : http:// https://abangdani.wordpress.com/2013/09/12/dampak-mengerikan-dibalik-pornografi/ atau https://www.kaskus.co.id/thread/51b7ddf61cd7190f22000002/ngeri-dampak-pornografi-yang-harus-anda-tahu/

Sulitnya Berantas Pornografi, Simak Penjelasannya

sumber gambar : http://waspada.co.id/wp-content/uploads/2018/11/ilustrasi-internet-sehat.jpg

Pemerintah tengah berusaha untuk memerangi pornografi dengan upaya memblokir berbagai situs yang mengandung unsur pornografi, meski telah berhasil memblokir ratusan ribu situs bahkan mungkin sudah sampai jutaan situs yang diblokir namun nyatanya pemerintah masih menemui kesulitan untuk memberantas pornografi.

Karena memang kalau kita lihat saat ini banyak sekali situs porno yang masih bisa diakses dengan berbagai cara yang juga masih tersebar luas berbagai tutorial – tutorial untuk membuka situs yang telah diblokir. Dan juga mari kita lihat disaat game – game online mulai bermunculan masih juga dapat kita lihat ada beberapa game online yang memiliki karakter yang mengandung unsur pornografinya, apalagi kalau kita lihat juga di salah satu media sosial seperti twitter masih banyak konten pornografi yang mudah sekali untuk diakses dan mungkin masih banyak lagi konten – konten pornografi yang masih berkeliaran dibalik sebuah iklan di sebuah website.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, terdapat hal yang belum paten dalam penerapan aturan soal pornografi di Indonesia. Tidak seperti kasus terorisme, narkotika, maupun peredaran obat, aturan mengenai pornografi belum mempunyai badan khusus untuk melakukan penanganan.

“Nah, kalau yang berkaitan dengan asusila atau pornografi, tidak ada lembaga khusus yang menangani. Dan Kemenkominfo selalu mengedepankan pembinaan, terutama untuk sesuatu yang sifatnya tidak bertentangan langsung dengan pornografi,” ujar Rudiantara dalam acara Sarasehan Nasional Penanganan Konten Asusila Di Dunia Maya di Jakarta, Senin (12/8/2019).

Saat ini, lanjut Rudiantara, kasus-kasus yang berkaitan dengan konten pornografi masih ditangani dengan menggunakan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 19 Tahun 2016, meskipun hal yang sebenarnya menjadi fokus utama dari aturan tersebut adalah transaksi elektronik.

Sementara jika dilihat dari segi fungsional, penanganan konten-konten yang terindikasi pornografi oleh Kemenkominfo sendiri tidak bisa diharapkan lebih dari upaya pembinaan.

Sementara itu, sosiolog Daisy Indira menilai sulitnya penanganan konten-konten terindikasi pornografi di Indonesia terjadi karena 3 hal; pertama, belum adanya batasan hukum berupa panduan etika berinteraksi yang jelas; kedua, rendahnya literasi digital yang menyebabkan kurangnya tanggung jawab warga net; dan ketiga, terjadinya komodifikasi terhadap konten-konten seksual.

“Terdapat jaringan raksasa dalam ditribusi pornografi di Twitter, di samping jaringan berukuran sedang dan kecil,” ujar Daisy (12/8/2019).

Dia melanjutkan, terdapat tiga aktor yang terlibat dalam proses komodifikasi tersebut, yakni publisher, retweeter, dan konsumer.

Dalam hal pornografi, ilmu sosiologi sendiri dikatakan masih mempertanyakan beberapa hal, yakni paralelitas antara dunia nyata dan dunia maya dan makna istilah asusila bagi masyarakat dengan fakta bahwa nilai merupakan suatu hal yang mengikuti perkembangan zaman.

Untuk itu marilah kita bersama – sama dengan pemerintah memberantas porografi dimulai dari sendiri untuk sadar tentang bahaya dari pornografi dan mengadukan kepada kominfo jika mendapati situs atau website yang mengandung konten pornografi ke situs kominfo.go.id . Indonesia harus bebas dari pornogfari !!!

sumber artikel : https://teknologi.bisnis.com/read/20190812/101/1135476/mengapa-pornografi-sulit-diberangus-ini-penjelasan-menkominfo-rudiantara oleh Rahmad Fauzan – Bisnis.com 12 Agustus 2019  |  17:08 WIB